Wahhh... udah lama gak nge-Blog... tapi alhamdulilah aku masih diberi kesempatan buat berbagi dengan teman-teman. Pada kesempatan kali ini aku telah mempostingkan sebuah sejarah yang sangat berharga yaitu "Perang Dingin" bahasa jawanya "Cold War" hihihihihhi.... tema ini aku angkat dari sebuah buku yang sudah aku simpan 2 tahun yang lalu untuk membaginya dengan kawan-kawan yang suka sejarah karena aku pingin di-Cap orang yang gak pelit . hahahaaa. Perang Dingin itu adalah perang tanpa menggunakan angkatan bersenjata secara langsung tetapi, menggunakan alat Ipoleksosbud dan Psikologis untuk mencapai tujuan nasionalnya. Hayooo... temen-temen tau gak kepanjangan dari akronim yang uda aku (bold, italic & underline) di atas??? kepanjangan dari Ipoleksosbud itu adalah Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial & Budaya. Meskipun perang dingin tidak tidak ada sengketa bersenjata secara langsung namun angkatan bersenjata yang kuat sangat penting untuk mengancam dan sebagai faktor pertahanan. Perang Dingin mulai terjadi pada tahun 1950-an antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (Bipolarisasi) yang kemudian bergeser menjadi multipolar (Amerika Serikat dan sekutunya melawan Uni Soviet dan sekutu-sekutunya.) yaaa... aku sempet browsing dan aku download sekalian di "google"gambarnya kayak yg di bawah ini niihhh....Para ahli umumnya sepakat bahwa pelaksanaan Konferensi Yalta tanggal 4 Februari 1945 merupakan awal terjadinya perang dingin (Cold War). Atas dasar Konferensi Yalta maka seluruh Mansuria dan Korea sampai garis lintang 38 derajat diduduki oleh tentara Uni Soviet. Semua tentara jepang harus menyerahkan senjatanya kepada Uni Soviet. Semua senjata yang diserahkan tersebut oleh Uni Soviet nantinya diberikan kepada tentara komunis Cina yang berperang melawan tentara nasionalis Cina yang dibantu oleh Amerika Serikat. Peristiwa itu merupakan awal terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet.
Pencarian
Minggu, 19 Februari 2012
Awal Terjadinya Perang Dingin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar